Hai
SobatBahrul kembali lagi dengan kami di Siswa Cerdas. Oke kali ini kami akan
mengajak SobatBahrul untuk membantu permasalahan dalam teks editorial. Teks editorial (opini) sendiri adalah
artikel yang mempresentasikan pendapat sebuah surat kabar mengenai sebuah isu
tertentu. Itu tersebut meliputi masalah politik, sosial, ataupun masalah
ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.
Bagaimana
SobatBahrul, apakah masih bingung dengan apa sih itu teks editorial? Baiklah supaya
tidak bingung lagi, disini kami akan memberikan sebuah contoh teks editorial.
Peraturan itu Harus Efektif Diimplementasikan
Untuk
apakah peraturan dibuat? Ternyata agar bisa diimplementasikan, karena peraturan
itu dibuat untuk kepentingan bersama. Apa jadinya kalau peraturan dibuat tetapi
tidak efektif dilaksanakan? Pasti ada sesuatu yang tidak tepat dalam merumuskan
suatu peraturan.
Ya,
sekarang ini sedang heboh-hebohnya masyarakat yang enggan untuk ditilang. Mereka
menolak dengan keras ketika aparat kepolisian menilang mereka, padahal mereka
telah terbukti bersalah. Namun apakah respon mereka? Apakah respon mereka
positif? Apakah mereka menerima dan mengakui kesalahan mereka? Tetapi pada
kenyataannya mereka malah menolak untuk ditilang bahkan melawan petugas
kepolisian sampai-sampai ada juga yang merusak kendaraannya sendiri.
Mengapa
masyarakat menolak bahkan melawan kepada kepolisian? Mengapa peraturan itu
tidak efektif? Pertama,karena soal disiplin. Masyarakat kita sangat rendah akan
tingkat kedisiplinannya. Mereka selalu mencari cara untuk mengakali peraturan
agar mereka bisa bebas. Ancaman hukuman bukanlah sesuatu yang ditakuti karena
masyarakat paham bahwa hal yang satu ini merupakan kelemahan lain dari bangsa
kita. Masyarakat juga tahu bagaimana cara agar ia tidak terjerat akan ancaman
hukuman tersebut yang dikenal oleh mereka sangat tidak tegas dan adil.
Alasan
kedua, banyak opini atau isu yang beredar di masyarakat akan adanya petugas
kepolisian yang kurang tegas dan adil dalam melaksanakan tugasnya di lapangan
ini. Mereka bisa dengan mudahnya disogok oleh masyarakat baik berupa barang
maupun uang ataupun hal lain untuk kepentingan individu (bukan atas kepentingan
penegakan hukum) yang bisa membuat mereka bebas secara Cuma-Cuma. Beda lagi
dengan masyarakat yang tidak mempunyai apa-apa sehingga mereka tidak bisa
menyogok atau menyuap pihak kepolisian, kendaraan mereka akan diamankan dan
mereka akan dikenai denda serta sidang. Sungguh hal yang sangat ironi di Negara
ini.
Sekarang
ini muncul pertanyaan baru, apakah pihak kepolisian masih bisa bekerja bukan
untuk kepentingan individu tetapi untuk kepentingan penegakan hukum. Mau diapakan
lagi peraturan ini agar bisa lebih efektif dan efisien sedangkan peraturan
tersebut saja susah sekali diimplementasikan. Tentunya harus adanya kesadaran
baik dari diri kita sendiri ataupun dari pihak kepolisian agar hal seperti ini
tidak terjadi lagi.
Inilah
yang sebenarnya kita ingatkan. Peraturan ini seharusnya dibuat dengan
mempertimbangkan segala aspek secara matang. Peraturan ini juga harus mendapat
dukungan dari masyarakat agar bisa berjalan efektif.
Untuk
apa peraturan itu dibuat tetapi malah untuk dilanggar? Begitu banyak peraturan
yang dibuat, tetapi pada akhirnya tidak bisa diterapkan Karena tidak dirasakan
sebagai kebutuhan bersama oleh masyarakat.
Ketika
peraturan itu tidak bisa efektif dilaksanakan, yang akhirnya menjadi korban
adalah si pembuat peraturan sendiri. Setidaknya
wibawanya menjadi turun karena peraturan yang dibuat tidak bisa
diimplementasikan sama sekali.
Nah
itulah contoh mengenai teks editorial. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua
SobatBahrul. Tunggu postingan kami berikutnya yaa..