Rabu, 27 Februari 2019

Teks Editorial


            Hai SobatBahrul kembali lagi dengan kami di Siswa Cerdas. Oke kali ini kami akan mengajak SobatBahrul untuk membantu permasalahan dalam teks editorial. Teks editorial (opini) sendiri adalah artikel yang mempresentasikan pendapat sebuah surat kabar mengenai sebuah isu tertentu. Itu tersebut meliputi masalah politik, sosial, ataupun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.
            Bagaimana SobatBahrul, apakah masih bingung dengan apa sih itu teks editorial? Baiklah supaya tidak bingung lagi, disini kami akan memberikan sebuah contoh teks editorial.




Peraturan itu Harus Efektif Diimplementasikan
            Untuk apakah peraturan dibuat? Ternyata agar bisa diimplementasikan, karena peraturan itu dibuat untuk kepentingan bersama. Apa jadinya kalau peraturan dibuat tetapi tidak efektif dilaksanakan? Pasti ada sesuatu yang tidak tepat dalam merumuskan suatu peraturan.
            Ya, sekarang ini sedang heboh-hebohnya masyarakat yang enggan untuk ditilang. Mereka menolak dengan keras ketika aparat kepolisian menilang mereka, padahal mereka telah terbukti bersalah. Namun apakah respon mereka? Apakah respon mereka positif? Apakah mereka menerima dan mengakui kesalahan mereka? Tetapi pada kenyataannya mereka malah menolak untuk ditilang bahkan melawan petugas kepolisian sampai-sampai ada juga yang merusak kendaraannya sendiri.
            Mengapa masyarakat menolak bahkan melawan kepada kepolisian? Mengapa peraturan itu tidak efektif? Pertama,karena soal disiplin. Masyarakat kita sangat rendah akan tingkat kedisiplinannya. Mereka selalu mencari cara untuk mengakali peraturan agar mereka bisa bebas. Ancaman hukuman bukanlah sesuatu yang ditakuti karena masyarakat paham bahwa hal yang satu ini merupakan kelemahan lain dari bangsa kita. Masyarakat juga tahu bagaimana cara agar ia tidak terjerat akan ancaman hukuman tersebut yang dikenal oleh mereka sangat tidak tegas dan adil.
            Alasan kedua, banyak opini atau isu yang beredar di masyarakat akan adanya petugas kepolisian yang kurang tegas dan adil dalam melaksanakan tugasnya di lapangan ini. Mereka bisa dengan mudahnya disogok oleh masyarakat baik berupa barang maupun uang ataupun hal lain untuk kepentingan individu (bukan atas kepentingan penegakan hukum) yang bisa membuat mereka bebas secara Cuma-Cuma. Beda lagi dengan masyarakat yang tidak mempunyai apa-apa sehingga mereka tidak bisa menyogok atau menyuap pihak kepolisian, kendaraan mereka akan diamankan dan mereka akan dikenai denda serta sidang. Sungguh hal yang sangat ironi di Negara ini.
            Sekarang ini muncul pertanyaan baru, apakah pihak kepolisian masih bisa bekerja bukan untuk kepentingan individu tetapi untuk kepentingan penegakan hukum. Mau diapakan lagi peraturan ini agar bisa lebih efektif dan efisien sedangkan peraturan tersebut saja susah sekali diimplementasikan. Tentunya harus adanya kesadaran baik dari diri kita sendiri ataupun dari pihak kepolisian agar hal seperti ini tidak terjadi lagi.
       Inilah yang sebenarnya kita ingatkan. Peraturan ini seharusnya dibuat dengan mempertimbangkan segala aspek secara matang. Peraturan ini juga harus mendapat dukungan dari masyarakat agar bisa berjalan efektif.
            Untuk apa peraturan itu dibuat tetapi malah untuk dilanggar? Begitu banyak peraturan yang dibuat, tetapi pada akhirnya tidak bisa diterapkan Karena tidak dirasakan sebagai kebutuhan bersama oleh masyarakat.
            Ketika peraturan itu tidak bisa efektif dilaksanakan, yang akhirnya menjadi korban adalah  si pembuat peraturan sendiri. Setidaknya wibawanya menjadi turun karena peraturan yang dibuat tidak bisa diimplementasikan sama sekali.


            Nah itulah contoh mengenai teks editorial. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua SobatBahrul. Tunggu postingan kami berikutnya yaa..

6 komentar: