BAB III
Manusia dan Cinta Kasih
3.1 Pengertian Cinta Kasih
Berbicara
mengenai cinta pasti kita tidak asing lagi karena kata-kata tersebut
selalu terngiang-ngiang ditelinga kita, misalkan saja ketika kita mendengarkan
radio, pasti ada lagu yang mendendangkan tentang cinta atau ketika kita baca
buku atau novel, pasti kita lebih suka tema tentang percintaan dan itu adalah
hal yang wajar karena pada usia puber inilah masa dimana seseorang mulai
tertarik dengan lawan jenis dan hal itu selalu dikaitkan dengan cinta.
Pengertian cinta itu
sendiri sulit dibedakan batasan ataupun pengertiannya, karena cinta merupakan
salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu. Dan sifatnyapun
subyektif sehingga setiap individu akan mempunyai makna yang berbeda tergantung
pada penghayatan serta pengalamannya.
3.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Islam
Ada beberapa
pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan saying dan kasih
terhadap sesuatu atau orang lain. Secara istilah maka cinta dapat dimaknai
sebagai suatu perasaan yang dialami manusai dan perasaan tersbebut menimbulkan
kasih saying bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah
limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah
menciptakan manusia dari sisinya dengan segala kesempurnaan.
Adapun cinta yang
sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah milik Allah SWT. Karena hanya Allah
lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain islam juga
memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang
melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Ibnu
Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah seuatu naluri atau insting yang
menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.
Dalil
Cinta Dalam Alqur’an
Cinta adalah salah satu pokok
kehidupan dan dalam Alqur’an kata cinta juga disebutkan dengan berbagai sinonim
atau persamaan kata. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan perihal cinta adalah
sebagai berikut
§ Al Imran ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ
النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ
مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
§ Al Imran ayat 92
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا
مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu
nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
§ Al
Hujurat ayat 7
وَاعْلَمُوا
أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ
لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي
قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ
أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia
menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat
kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan
keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada
kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti
jalan yang lurus,
§ Maryam
ayat 96
إِنَّ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ
وُدًّا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak
Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
2. Khonghucu
Dalam ajaran Khonghucu, selain menjunjung tinggi
cinta kasih, agama ini juga menentang keras tindak kekerasan, baik yang
dilakukan oleh negara kepada rakyatnya, maupun kekerasan yang dilakukan oleh
sesama rakyat atau warga negara. Perbuatan kekerasan itu bisa dilakukan oleh
orang yang mempunyai jabatan tinggi, juga bisa dilakukan orang biasa. Bisa
dilakukan oleh remaja, bisa pula dilakukan oleh siapa saja yang tidak dapat
mengendalikan dirinya. Karena itu setiap orang perlu dilatih untuk
mengendalikan dirinya agar tidak berbuat sesuatu yang tidak pantas, termasuk
melakukan perbuatan kekerasan.
Melatih orang mengendalikan
diri itu, dalam Ru Jiau, harus dimulai dari
kanak-kanak. Anak kecil mudah sekali melakukan tindak kekerasan kepada siapa
saja yang menjadi sasaran kemarahannya. Jika anak kecil tidak diarahkan melalui
pendidikan yang benar, setelah besar pasti akan berbuat kekerasan untuk
melampiaskan amarahnya. Pendidikan dalam agama Khonghucu diutamakan
membantu siswa membina diri, menguasai emosi dan nafsunya dan meningkatkan
kecerdasannya. Para remaja dilatih seni beladiri Kungfu dan kesenian Barongsay
tujuannya untuk menyalurkan energy yang berlebihan. Dengan berkesinan dan
beladiri itulah energi remaja tersalurkan dalam aktivitas positif yang
bermanfaat baik bagi diri mereka.
Bagi mereka yang mendapatkan kepercayaan untuk memangku jabatan
atau kekuasaan, wajib untuk memelihara dan menjaga kepercayaan tersebut dengan
kejujuranb (Da Xue X: 14). Kejujuran itu tidak hanya ditujukan kepada sesama
manusia dalam mengemban kewajibannya, melainkan pula dipertanggungjawabkan
kepada Thian (Tuhan). Sebaliknya, jika dengan jabatannya seseorang memperkaua
diri sendiri dan berdampak pada kesenghsaraan masyarakat, perbuatan itu bukan
saja tidak bermoral tetapi juga merupakan pembangkangan terhadap Sang Khalik.
Dan setiap tindakan tak terpuji akan selalu berakibat buruk pula (Shu Jing IV,
V, 8).
Oleh karena itu seorang
penganut Ru Jiao yang diselimuti Cinta Kasih akan menggunakan
hartanya untuk membina diri, dan bukan sebaliknya menumpuk harta seraya
mengabaikan sesamanya yang berkekurangan. Seorang pemangku jabatan yang berperi-Cinta
Kasih, akan menginspirasi bawahannya untuk selalu berjalan pada jalan Kebanaran
(Da Xue X: 20-21). (Xs. Tjandra R. Muljadi, 2006: 79)
Cinta Kasih itu sendiri
merupakan dasar dari agama Khonghucu. Jin (cinta
kasih) sangat erat kaitannya dengan Lee (kesusilaan),
dimana cinta kasih berarti menempatkan diri dalam batas-batas kesulilaan dan
hanya yang bersangkutan sendirilah yang dapat mengembangkannya. Kesusilaan
mempunyai makna yang sangat luas dan dapat disimpulkan sebagai sopan santun
hidup, meliputi seluruh aspek tata-pergaulan hidup manusia.
Selain cinta kasih, Ru
Jiao juga memiliki ajaran sipiritual yang disebut Tiong (setia)
dan Si (tenggang menenggang). Tiong adalah
melaksanakan tugas sepenuh hati dan sepenuh tenaga. Si tidak
melakukan perbuatan terhadap orang lain yang dirinya sendiri tidak mau
diperlakukan dengan perbuatan semacam itu.
Ajaran Cinta Kasih Ru
Jiao akan menjadi sempurna ketika ditopang oleh ajaran Delapan
Kebijakan, yang meliputi Hauw (tindak laku baik), Tee (rendah
hati), Tiong (setia), Sin (dapat
dipercaya), Lee (kesusilaan),Gi (keadilan,
kebenaran), Lhian (suci hati), dan Thi (tahu
malu).
3. Kristen
Cinta,
sama tuanya dengan sejarah manusia, bahkan seorang filsuf mengatakan bahwa
nafas lebih pendek dari cinta, cinta lebih purba dari nafas..bahkan cinta tidak
berakhir bila nafas berhenti (NGERRI). Ketika Tuhan menciptakan manusia, Adam
dan Hawa, mereka terdiri dari laki laki dan perempuan (Kejadian 1:26). Manusia
diciptakan dengan kemampuan saling mencintai, bersatu dalam perbedaan (Kejadian
2:24). CINTA adalah kekuatan yang mempersatukan manusia dalam perbedaan dan
keunikannya sebagai laki-laki dan perempuan. CINTA, tidak dirancang Tuhan untuk
memisahkan sepasang suami-istri meskipun ada perbedaan di antara mereka. CINTA
ada pada semua manusia dan semua manusia memiliki kemampuan untuk saling
mencintai, bukan mengobralnya.
Cinta
sejati hanya ditemukan di dalam Yesus Kristus sebagai bukti nyata, Dia datang
dari surga hanya untuk mati, karena dengan kematian-Nyalah dapat menebus dosa
manusia yang jatuh kedalam dosa. Oleh karena itu apapun yang kita lakukan mari
kita lakukan dengan cinta yang Tuhan berikan kepada kita sehingga apapun yang
kita lakukan dapat berdampak bagi orang disekitar kita.
3.3 Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan
salah satu bentuk afeksi menurut teori psikologi. Namun secara harfiah kasih
sayang merupakan bentuk respon kejiwaan terhadap pengaruh dari luar sehingga
menimbulkan kemauan untuk peduli, empati, bahkan sedih dan marah. Sedangkan
secara sempit, kasih sayang diartikan sebagai bentuk perasaan di antara dua
pihak. Kasih sayang juga diartikan
sebagai tahap awal yang dialami seseorang sebelum merasakan atau memberikan
cinta. Menurut makna tersebut, seseorang yang memberikan perhatian dan rasa
empati terhadap sesuatu dapat diartikan sebagai bentuk kasih sayang. Ketika
tahap ini sudah matang maka akan berlanjut ke tahap mencintai. Jika diartikan
lebih luas, kasih sayang adalah cerminan sikap menghormati, mengayomi,
mengasihi, peduli, merawat, dan berempati kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih sayang tidak memandang apakah sesuatu itu benda mati atau hidup, tua atau
muda, status sosial, jenis kelamin, nyata atau tidak nyata, ras, maupun
golongan. Arti kasih sayang yang lain yaitu
merupakan bentuk perasaan yang secara emosional mampu merubah pikiran, langkah,
rencana, cita-cita, prinsip, maupun memantapkan apa yang telah dipunyai oleh
seseorang. Dengan kata lain kasih sayang adalah sesuatu yang mampu merubah
hidup seseorang dalam berbagai aspek. Sehingga kasih sayang menjadi hal yang
penting bagi keberlangsungan hidup.
Kasih
sayang dapat terbentuk karena sesuatu terjalin dan berhubungan. Kasih sayang
dapat tercipta karena kebutuhan akan perlidungan, kenyamanan, maupun
pengayoman, keinginan untuk menjaga, merawat, maupun memimpin, kepedulian dan
merasa memiliki atau bertanggung jawab atas sesuatu atau seseorang. Kasih
sayang juga dapat terbentuk karena hutang budi atau sesuatu yang terjadi di
masa lalu.
Contoh
Kasih Sayang
Afeksi ini seringkali
terbentuk di antara hubungan antar makhluk misalnya keluarga, sahabat, antar
lawan jenis, antar tetangga, dan sebagainya. Hubungan antara makhluk dengan
Tuhan juga terbentuk kasih sayang. Contoh kasih sayang lainnya yaitu hubungan
antara pemilik hewan dengan hewan peliharaannya atau seseorang dengan
pekerjaannya.
Tercipta atau
terbentuknya kasih sayang tidak dapat dihindari maupun dihentikan. Namun bentuk
ekspresi kasih sayang seperti kepedulian, perhatian, kesedihan, bahkan
kemarahan dapat dipilih dan diatur agar sesuai dengan kodisi, posisi, dan
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Mengekspresikan kasih sayang menjadi
sebuah kebutuhan sekaligus keharusan bagi setiap individu namun dalam kadar dan
intesitas yang berbeda-beda.
3.4 Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja yang
berate penghormatan. Pemujaan juga bisa diartikan kita memuja sesuatu yang kita
yakini baik tuhan, leluhur dan kepercayaan yang lain. Pemujaan kepada tuhan
adalah perwujudan cinta manusia kepada tuhan atas rasa syukur yang telah
diberikan olehnya. Cara pemujaan dalam kehidupan manusia tentunya terdapat
perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kondisi sosial, situasi atau hukum adat
tertentu.
BAB IV
Manusia dan Keindahan
4.1 Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan
sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, keindahan diartikan
sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal", adalah sebuah entitas yang
dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu
budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu
ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut
kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah
yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia.
Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan
yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut
dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu
keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan
kontemplasi.
4.2 Renungan
Renungan memiliki 1 arti.
Renungan berasal dari kata dasar renung.
Renungan memiliki arti dalam kelas nomina atau
kata benda sehingga renungan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan, Renungan merupakan salah satu cara agar
kita bisa memperbaiki diri sendiri. Hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri
atau dengan bantuan orang lain, seperti dalam acara motivasi.
4.3 Keserasian
Keserasian memiliki
1 arti. Keserasian berasal dari kata dasar serasi. Keserasian
memiliki arti dalam kelas nomina atau
kata benda sehingga keserasian dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat,
atau semua benda dan segala yang dibendakan. Keserasian juga dapat menimbulkan
keindahan. Sudah tidak salah lagi ketika suatu yang dikatakan serasi pasti akan
timbul tentang keindahan, baik tuisan, bentuk, ataupun karya lainnya.
Keserasian tentu erat kaitannya dengan perpaduan, pertentangan, seimbang, dan
ukuran.
Referensi: