Senin, 28 Oktober 2019

Ilmu Budaya Dasar 2

BAB III
Manusia dan Cinta Kasih

3.1 Pengertian Cinta Kasih
Berbicara mengenai cinta pasti kita tidak asing lagi karena kata-kata tersebut selalu terngiang-ngiang ditelinga kita, misalkan saja ketika kita mendengarkan radio, pasti ada lagu yang mendendangkan tentang cinta atau ketika kita baca buku atau novel, pasti kita lebih suka tema tentang percintaan dan itu adalah hal yang wajar karena pada usia puber inilah masa dimana seseorang mulai tertarik dengan lawan jenis dan hal itu selalu dikaitkan dengan cinta.
Pengertian cinta itu sendiri sulit dibedakan batasan ataupun pengertiannya, karena cinta merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu. Dan sifatnyapun subyektif sehingga setiap individu akan mempunyai makna yang berbeda tergantung pada penghayatan serta pengalamannya.

3.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Islam
            Ada beberapa pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan saying dan kasih terhadap sesuatu atau orang lain. Secara istilah maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu perasaan yang dialami manusai dan perasaan tersbebut menimbulkan kasih saying bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia dari sisinya dengan segala kesempurnaan.
            Adapun cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah milik Allah SWT. Karena hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Ibnu Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah seuatu naluri atau insting yang menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.
Dalil Cinta Dalam Alqur’an
          Cinta adalah salah satu pokok kehidupan dan dalam Alqur’an kata cinta juga disebutkan dengan berbagai sinonim atau persamaan kata. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan perihal cinta adalah sebagai berikut
§  Al Imran ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). 

§  Al Imran ayat 92
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

§  Al Hujurat ayat  7
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

§  Maryam ayat 96
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدًّا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.

2. Khonghucu
Dalam ajaran Khonghucu, selain menjunjung tinggi cinta kasih, agama ini juga menentang keras tindak kekerasan, baik yang dilakukan oleh negara kepada rakyatnya, maupun kekerasan yang dilakukan oleh sesama rakyat atau warga negara. Perbuatan kekerasan itu bisa dilakukan oleh orang yang mempunyai jabatan tinggi, juga bisa dilakukan orang biasa. Bisa dilakukan oleh remaja, bisa pula dilakukan oleh siapa saja yang tidak dapat mengendalikan dirinya. Karena itu setiap orang perlu dilatih untuk mengendalikan dirinya agar tidak berbuat sesuatu yang tidak pantas, termasuk melakukan perbuatan kekerasan.
Melatih orang mengendalikan diri itu, dalam Ru Jiau, harus dimulai dari kanak-kanak. Anak kecil mudah sekali melakukan tindak kekerasan kepada siapa saja yang menjadi sasaran kemarahannya. Jika anak kecil tidak diarahkan melalui pendidikan yang benar, setelah besar pasti akan berbuat kekerasan untuk melampiaskan amarahnya.  Pendidikan dalam agama Khonghucu diutamakan membantu siswa membina diri, menguasai emosi dan nafsunya dan meningkatkan kecerdasannya. Para remaja dilatih seni beladiri Kungfu dan kesenian Barongsay tujuannya untuk menyalurkan energy yang berlebihan. Dengan berkesinan dan beladiri itulah energi remaja tersalurkan dalam aktivitas positif yang bermanfaat baik bagi diri mereka.
Bagi mereka yang mendapatkan kepercayaan untuk memangku jabatan atau kekuasaan, wajib untuk memelihara dan menjaga kepercayaan tersebut dengan kejujuranb (Da Xue X: 14). Kejujuran itu tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia dalam mengemban kewajibannya, melainkan pula dipertanggungjawabkan kepada Thian (Tuhan). Sebaliknya, jika dengan jabatannya seseorang memperkaua diri sendiri dan berdampak pada kesenghsaraan masyarakat, perbuatan itu bukan saja tidak bermoral tetapi juga merupakan pembangkangan terhadap Sang Khalik. Dan setiap tindakan tak terpuji akan selalu berakibat buruk pula (Shu Jing IV, V, 8).
Oleh karena itu seorang penganut Ru Jiao yang diselimuti Cinta Kasih akan menggunakan hartanya untuk membina diri, dan bukan sebaliknya menumpuk harta seraya mengabaikan sesamanya yang berkekurangan. Seorang pemangku jabatan yang berperi-Cinta Kasih, akan menginspirasi bawahannya untuk selalu berjalan pada jalan Kebanaran (Da Xue X: 20-21). (Xs. Tjandra R. Muljadi, 2006: 79)
Cinta Kasih itu sendiri merupakan dasar dari agama Khonghucu. Jin (cinta kasih) sangat erat kaitannya dengan Lee (kesusilaan), dimana cinta kasih berarti menempatkan diri dalam batas-batas kesulilaan dan hanya yang bersangkutan sendirilah yang dapat mengembangkannya. Kesusilaan mempunyai makna yang sangat luas dan dapat disimpulkan sebagai sopan santun hidup, meliputi seluruh aspek tata-pergaulan hidup manusia.
Selain cinta kasih, Ru Jiao juga memiliki ajaran sipiritual yang disebut Tiong (setia) dan Si (tenggang menenggang). Tiong adalah melaksanakan tugas sepenuh hati dan sepenuh tenaga. Si tidak melakukan perbuatan terhadap orang lain yang dirinya sendiri tidak mau diperlakukan dengan perbuatan semacam itu.
Ajaran Cinta Kasih Ru Jiao akan menjadi sempurna ketika ditopang oleh ajaran Delapan Kebijakan, yang meliputi Hauw (tindak laku baik), Tee (rendah hati), Tiong (setia), Sin (dapat dipercaya), Lee (kesusilaan),Gi (keadilan, kebenaran), Lhian (suci hati), dan Thi (tahu malu).

3. Kristen
Cinta, sama tuanya dengan sejarah manusia, bahkan seorang filsuf mengatakan bahwa nafas lebih pendek dari cinta, cinta lebih purba dari nafas..bahkan cinta tidak berakhir bila nafas berhenti (NGERRI). Ketika Tuhan menciptakan manusia, Adam dan Hawa, mereka terdiri dari laki laki dan perempuan (Kejadian 1:26). Manusia diciptakan dengan kemampuan saling mencintai, bersatu dalam perbedaan (Kejadian 2:24). CINTA adalah kekuatan yang mempersatukan manusia dalam perbedaan dan keunikannya sebagai laki-laki dan perempuan. CINTA, tidak dirancang Tuhan untuk memisahkan sepasang suami-istri meskipun ada perbedaan di antara mereka. CINTA ada pada semua manusia dan semua manusia memiliki kemampuan untuk saling mencintai, bukan mengobralnya.
Cinta sejati hanya ditemukan di dalam Yesus Kristus sebagai bukti nyata, Dia datang dari surga hanya untuk mati, karena dengan kematian-Nyalah dapat menebus dosa manusia yang jatuh kedalam dosa. Oleh karena itu apapun yang kita lakukan mari kita lakukan dengan cinta yang Tuhan berikan kepada kita sehingga apapun yang kita lakukan dapat berdampak bagi orang disekitar kita.

3.3 Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan salah satu bentuk afeksi menurut teori psikologi. Namun secara harfiah kasih sayang merupakan bentuk respon kejiwaan terhadap pengaruh dari luar sehingga menimbulkan kemauan untuk peduli, empati, bahkan sedih dan marah. Sedangkan secara sempit, kasih sayang diartikan sebagai bentuk perasaan di antara dua pihak. Kasih sayang juga diartikan sebagai tahap awal yang dialami seseorang sebelum merasakan atau memberikan cinta. Menurut makna tersebut, seseorang yang memberikan perhatian dan rasa empati terhadap sesuatu dapat diartikan sebagai bentuk kasih sayang. Ketika tahap ini sudah matang maka akan berlanjut ke tahap mencintai. Jika diartikan lebih luas, kasih sayang adalah cerminan sikap menghormati, mengayomi, mengasihi, peduli, merawat, dan berempati kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan. Kasih sayang tidak memandang apakah sesuatu itu benda mati atau hidup, tua atau muda, status sosial, jenis kelamin, nyata atau tidak nyata, ras, maupun golongan. Arti kasih sayang yang lain yaitu merupakan bentuk perasaan yang secara emosional mampu merubah pikiran, langkah, rencana, cita-cita, prinsip, maupun memantapkan apa yang telah dipunyai oleh seseorang. Dengan kata lain kasih sayang adalah sesuatu yang mampu merubah hidup seseorang dalam berbagai aspek. Sehingga kasih sayang menjadi hal yang penting bagi keberlangsungan hidup.
Kasih sayang dapat terbentuk karena sesuatu terjalin dan berhubungan. Kasih sayang dapat tercipta karena kebutuhan akan perlidungan, kenyamanan, maupun pengayoman, keinginan untuk menjaga, merawat, maupun memimpin, kepedulian dan merasa memiliki atau bertanggung jawab atas sesuatu atau seseorang. Kasih sayang juga dapat terbentuk karena hutang budi atau sesuatu yang terjadi di masa lalu.
Contoh Kasih Sayang
Afeksi ini seringkali terbentuk di antara hubungan antar makhluk misalnya keluarga, sahabat, antar lawan jenis, antar tetangga, dan sebagainya. Hubungan antara makhluk dengan Tuhan juga terbentuk kasih sayang. Contoh kasih sayang lainnya yaitu hubungan antara pemilik hewan dengan hewan peliharaannya atau seseorang dengan pekerjaannya.
Tercipta atau terbentuknya kasih sayang tidak dapat dihindari maupun dihentikan. Namun bentuk ekspresi kasih sayang seperti kepedulian, perhatian, kesedihan, bahkan kemarahan dapat dipilih dan diatur agar sesuai dengan kodisi, posisi, dan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Mengekspresikan kasih sayang menjadi sebuah kebutuhan sekaligus keharusan bagi setiap individu namun dalam kadar dan intesitas yang berbeda-beda.
3.4 Pemujaan
             Pemujaan berasal dari kata puja yang berate penghormatan. Pemujaan juga bisa diartikan kita memuja sesuatu yang kita yakini baik tuhan, leluhur dan kepercayaan yang lain. Pemujaan kepada tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada tuhan atas rasa syukur yang telah diberikan olehnya. Cara pemujaan dalam kehidupan manusia tentunya terdapat perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kondisi sosial, situasi atau hukum adat tertentu.




BAB IV
Manusia dan Keindahan

4.1 Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal", adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan kontemplasi.

4.2 Renungan
        Renungan memiliki 1 arti. Renungan berasal dari kata dasar renung. Renungan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga renungan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, Renungan merupakan salah satu cara agar kita bisa memperbaiki diri sendiri. Hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri atau dengan bantuan orang lain, seperti dalam acara motivasi.

4.3 Keserasian
Keserasian memiliki 1 arti. Keserasian berasal dari kata dasar serasi. Keserasian memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga keserasian dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Keserasian juga dapat menimbulkan keindahan. Sudah tidak salah lagi ketika suatu yang dikatakan serasi pasti akan timbul tentang keindahan, baik tuisan, bentuk, ataupun karya lainnya. Keserasian tentu erat kaitannya dengan perpaduan, pertentangan, seimbang, dan ukuran.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar